Digital Printing VS Screen Printing pada Media Kain
Pernah terpikir bagaimana cara mencetak motif di kain yang lucu-lucu itu?
Pernha mendengar tentang screen printing dan digital printing textile?
kita bahas satu-satu ya
SCREEN PRINTING/SABLON KONVENSIONAL
Screen printing atau sablon konvensional sudah lama dikenal. Teknik sablon ini pertama kali dipakai di Cina pada masa dinasti Song. Kemuadian teknik ini mulai dikenalkan di Eropa pada abad 18. Saat ini teknik sablon konvensional atau screen printing banyak dipakai di Indonesia.
Tentunya kalian pernah ke pasar malam atau pusat perbelanjaan kan. Nah di sana kadang kita temui penjual kaos (biasanya kaos anak-anak) yang menawarkan jasa sablon nama di kaos. Nah itu lah yang dinamakan screen printing. Untuk mencetak motif atau huruf diperlukan sebuah film yang sudah di buat sebelumnya. Pada film tersebut kemudian dituang tinta dan tinta tersebut disapukan menggunakan rakel. Satu film hanya dapat digunakan untuk satu warna saja.
Sama prosesnya ketika kain dengan motif lucu-lucu di toko kain itu di produksi. Kain-kain gulungan tersebut masih di produksi dengan sistem konvensional. Kebayang kan betapa besar dan banyak film yang digukana untuk menciptakan kain-kain tersebut. Semakin rumit dan banyak warna yang digunakan tentunya film yang digunakan juga semakin banyak.
Kalau mau lebih jelas tentang teknik ini kamu dapat buka youtube dengan keyword “screen printing” kadang gambar lebih berbicara daripada sekedar tulisan kan? ^__^
Oleh karena itu teknik screen printing ini memilikibeberapa kelemahan diantaranya
Mahal. Mahal disini bukan dari segi harga kain tapi dari sisi proses produksi. Pembuatan film yang banyak tentu juga memakan biaya banyak belum lagi budget untuk membayar tenaga yang bertugas mencetak motif memakai film di kain. Oleh karena biaya produksi yang mahal ini produsen menutupnya dengan memberlakukan minimal order yang biasanya 1000 meter untuk menekan harga jual.
Pemesanan dalam jumlah banyak. Karena mahalnya proses produksi maka tidak mungkin kita memakai teknik ini untuk cetak dalam jumlah sedikit.
Limbah. Pada teknik screen printing lebih banyak menghasilkan limbah daripada teknik digital printing karena tinta yang digunakan kurang ramah lingkungan.
DIGITAL PRINTING
sumber gambar : www.printexmag.com
Untuk menyiasati kelemahan tersebut akhir-akhir ini muncul teknik baru yaitu digital printing textile. Teknik ini sama seperti kalau kita ngeprint di kertas hanya medianya pada sebuah kain. Tapi tentunya mesinnya jauh lebih besar daripada printer biasa. Kelebihan digital printing textile antara lain:
Lebih murah. Di awal tentunya produsen mengeluarkan modal banyak untuk membeli mesin digital printing textile, namun biaya yang dikeluarkan nantinya akan sepadan dengan keuntungannya karena tidak perlu biaya pembuatan film dan tidak diperlukan banyak karyawan.
Customize. Dengan teknik ini print di kain dengan panjang 1 meter pun dapat dilakukan sehingga memungkinkan customer mencetak motif yang diinginkan atau dengan desain sendiri meskipun jumlah pesanan hanya sedikit.
Ramah lingkungan. Jika dibandingkan dengan teknik screen printing, teknik digital printing lebih ramah lingkungan karena tidak banyak tinta yang terbuang. Sama dengan print kertas, tinta juga ditampung pada semacam catridge sebelum digunakan
sumber gambar : www.printexmag.com
Karena kelebihan teknik digital printing textile itulah CORONA CUSHION dapat mencetak kain dengan motif unik yang tidak ditemui di pasaran, dengan teknik itu pula kami dapat menawarkan desain custom kepada pelanggan.
Sekian penjelasan tentang screen printing dan digital printing textile ya....
Jangan lupa intip koleksi CORONA CUSHION di
Instagram : @coronacushion
Fb : Corona Cushion
Tokopedia : Corona Cushion
Contact us
IM3 085643833844
